Pulau Jawa Jadi Pusat Transaksi dan Distribusi Barang
Published 18 January 2021 by Flynd | Read on Medium.com
Sejak lama Pulau Jawa telah menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Baik sebagai pusat transaksi maupun pusat distribusi barang. Mengapa demikian?
Pusat Distribusi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No 48/M-DAG/PER/8–2013 BAB I Pasal 1 Nomor 3, menjelaskan bahwa pusat distribusi merupakan wilayah yang menjadi penyangga komoditas utama demi menjaga kelancaran arus barang. Baik antar kabupaten, kota, ataupun provinsi. Pusat distribusi pun tak hanya melayani permintaan dalam negeri, namun juga pasar luar negeri.
Peran Pusat Distribusi
Pusat distribusi berperan penting dalam menjembatani kepentingan berbagai pihak. Mulai dari petani, peternak, nelayan, hingga konsumen dari kelompok rumah tangga, industri pengolahan, dan ekspor.
Contohnya bila petani yang menjadi konsumen, maka pusat distribusi wajib menyediakan kebutuhannya seperti benih, pupuk, dan pestisida. Berbagai barang itu, haruslah didapat langsung dari pabrik dalam negeri maupun luar negeri (impor). Pasalnya langkah itu dapat memangkas biaya, sehingga harga jual ke konsumen lebih terjangkau, sekalipun bagi masyarakat rural.
Disamping itu, pusat distribusi juga terkoneksi dengan pasar grosir, yang merupakan bagian dari rantai pemasok komoditas. Dengan begitu, pusat distribusi menjadi tempat bisnis komoditas pokok dan strategis dalam memberdayakan berbagai jenis usaha masyarakat.
Jawa Menjadi Pusat Distribusi
Meski jumlah peningkatannya tidak terlalu berbeda, namun hingga kini Jawa masih menjadi penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat kontribusi PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Pulau Jawa mencapai 59 persen di tahun 2019 dan sebelumnya 58,48 persen.
Salah satu alasan yang menyebabkan hal itu terjadi adalah struktur perekonomian di Pulau Jawa disanggah oleh kinerja pertanian dan perindustrian. Kemudian Jawa juga mengalami penurunan harga komoditas ketimbang pulau lainnya, yang masih menitikberatkan SDA (Sumber Daya Alam) seperti hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan sebagai roda ekonomi.
Moda Transportasi Darat menjadi Pilihan Utama
Dengan konsentrasi distribusi barang yang berawal dan berputar di dalam Pulau Jawa, tidak heran banyak perusahaan memilih untuk menggunakan transportasi darat sebagai pilihan moda transportasi yang paling efektif. Terutama untuk kargo-kargo dengan ukuran besar. Walaupun waktu tempuh yang lebih lama jika dibanding dengan transportasi via udara, transportasi darat ini memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan transportasi darat
- Dapat menjangkau area-area yang belum memiliki airport.
- Jika mengirim kargo dalam ukuran besar, maka biaya transportasi akan lebih rendah.
- Memiliki kontrol yang penuh atas perjalanan.
- Utilitas armada lebih fleksibel karena armada yang dimiliki dapat difungsikan untuk pengantaran barang yang tidak hanya jarak jauh, tetapi juga jarak dekat.
- Infrastruktur jalan yang menghubungkan pulau Jawa sudah memadai untuk melakukan distribusi barang antar propinsi.
Untuk mendukung jalannya proses operasional transportasi darat yang lancar, dibutuhkan adanya sistem yang mumpuni. Baca selengkapnya mengenai keuntungan menggunakan sistem dan cara pemilihan sistem pada artikel yang pernah kami publish sebelumnya